Luka pada tubuh dapat memicu berbagai macam infeksi lainnya apabila tidak ditangani dengan benar. Salah satu jenis infeksi serius yang berawal dari luka adalah tetanus. Kondisi ini dapat menjadi serius dan berakibat fatal. Kenali berbagai gejala tetanus berikut ini agar tetanus dapat ditangani dengan cepat dan tepat!
Apa Itu Tetanus?
Tetanus adalah infeksi bakteri serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Tetanus memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan otot seluruh tubuh mengencang. Pada awalnya kontraksi otot terjadi pada rahang dan leher, hingga kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.
Infeksi tetanus dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan tepat. Infeksi terjadi ketika spora bakteri penyebab tetanus masuk ke dalam darah melalui luka. Spora bakteri ini akan menyebar ke sistem saraf pusat dan menghasilkan racun tetanospasmin.
Tetanospasmin dapat menghalangi sinyal saraf dari sumsum tulang belakang ke otot sehingga menyebabkan kejang otot yang parah. Sekitar 10-20 % kasus tetanus berakibat fatal, namun pada dasarnya tetanus dapat dicegah dengan menggunakan vaksin tetanus.
Gejala Tetanus
Tetanus ditandai dengan beberapa gejala. Masa inkubasi bakteri atau jarak antara paparan bakteri dengan timbulnya penyakit adalah sekitar 3-21 hari. Gejala tetanus paling umum muncul dalam 14 hari sejak infeksi awal. Jika gejala muncul lebih cepat, biasanya infeksinya juga lebih parah.
Berikut adalah 8 gejala penyakit tetanus yang wajib dikenali:
1. Otot rahang dan leher kaku
Salah satu gejala tetanus paling awal adalah otot rahang yang menjadi kaku.
Sebutan lain untuk penyakit tetanus adalah lockjaw, hal ini disebabkan kondisi rahang yang kaku atau seperti terkunci ini merupakan gejala yang paling umum dari penyakit ini. Setelah rahang, kondisi otot kaku ini dapat merambat hingga ke leher.
Kaku otot pada rahang, wajah, dan leher ini sering kali membuat wajah menjadi sulit berekspresi dan muncul ekspresi seperti wajah menyeringai.
2. Kesulitan menelan
Tanda dan gejala tetanus selanjutnya adalah kesulitan untuk menelan.
Kekakuan pada otot sekitar mulut ini memberikan efek yang menyebabkan gejala tetanus lainnya, seperti kesulitan untuk menelan. Kaku pada otot leher dapat memengaruhi otot kerongkongan, sehingga makanan dan minuman yang masuk ke dalam kerongkongan sulit untuk tertelan.
3. Otot perut kaku
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kekakuan otot dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Setelah area wajah dan leher, anggota tubuh lainnya yang mungkin mengalami kekakuan otot adalah bagian perut. Kakunya otot perut ditandai dengan perut yang terasa keras ketika Anda menyentuhnya. Otot perut yang kaku menandakan bahwa racun tetanus telah menyebar hingga area perut.
4. Kejang otot dan kontraksi yang menyakitkan
Selain otot yang menjadi kaku, kejang otot juga menjadi salah satu tanda dan gejala tetanus.
Kejang adalah kontraksi otot yang terjadi tanpa disengaja. Kontraksi ini dapat menimbulkan rasa sakit pada bagian otot yang mengalami kejang. Kejang otot dapat terjadi selama beberapa menit dan dapat dipicu oleh rangsangan ringan pada otot termasuk sentuhan fisik atau sekedar suara keras.
5. Demam
Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh sedang berusaha melawan infeksi dalam tubuh. Demam juga merupakan salah satu gejala tetanus. Demam dapat terjadi selama infeksi berlangsung, namun suhu mungkin tidak selalu tinggi dan dapat naik turun pada kondisi tertentu.
6. Berkeringat
Demam sebagai gejala penyakit tetanus juga umumnya dibarengi dengan tubuh yang berkeringat.
Munculnya keringat berlebih ini pada dasarnya merupakan salah satu reaksi umum dari demam. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua jenis tetanus menyebabkan demam dan tubuh berkeringat. Kedua gejala tetanus ini termasuk yang harus Anda waspadai.
7. Tekanan darah tinggi
Gejala tetanus lainnya adalah meningkatnya tekanan darah.
Tekanan darah seseorang dinyatakan tinggi apabila tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Tekanan darah tinggi dapat dipicu oleh beberapa sebab. Tekanan darah tinggi atau hipertensi akibat tetanus termasuk ke dalam hipertensi sekunder.
8. Detak jantung cepat
Tetanus juga dapat ditandai dengan gejala seperti detang jantung yang lebih cepat dari normal.
Detak jantung cepat dapat terjadi akibat beberapa kondisi seperti stres, olahraga, kelelahan, atau karena kondisi kesehatan tertentu, termasuk tetanus. Detak jantung seseorang dinyatakan cepat apabila dalam kondisi istirahat jumlahnya melebihi 100 kali per menit. Kondisi ini disebut juga dengan takikardia.
Jika tubuh Anda terluka, dalam bentuk apapun, tangani dengan baik untuk mencegah infeksi yang tidak diinginkan. Jika luka cukup parah dan berpotensi menyebabkan infeksi, sebaiknya konsultasikan pada dokter sejak awal.
Anda juga patut curiga dengan luka yang tidak kunjung membaik dalam hitungan hari. Apabila memasuki hari ketiga luka tidak membaik, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Sumber:
- Understanding Tetanus — Symptoms – https://www.webmd.com/children/vaccines/understanding-tetanus-symptoms diakses 13 Mei 2019
- What is tetanus? – https://www.healthline.com/health/tetanus diakses 13 Mei 2019
- Tetanus – https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tetanus/symptoms-causes/syc-20351625 diakses 13 Mei 2019